Kamis, Juli 06, 2006

Bagansiapiapi dan Bagan Batu,Penyebaran TBC Terbanyak

Kamis, 06 Juli 2006
BAGANSIAPIAPI-Hingga kini jumlah penderita Tubercolosis (TBC) di wilayah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) telah ditemukan sebanyak 18 persen dari 490 kasus yang ditemukan berdasarkan target dari Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Dalam penyebarannya, kasus TBC ini terbanyak ditemukan di Kecamatan Bagansiapiapi dan Bagan Batu.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Rohil, dr HM Fauzi melalui Kasubdin P2Pl Diskes, H Rizal Murad SE kepada Metro Riau, Rabu (5/7), mengatakan sasaran yang harus dicapai pihaknya pada tahun 2006 dalam menemukan kasus penderita TBC adalah sebanyak 490 kasus per tahun yang harus dilakukan tiap triwulan. Saat ini telah memasuki triwulan kedua dengan temuan kasus sebanyak 18 persen.

"Sesuai case ditection red (CDR) diperkirakan 70 persen kasus yang ada di Rohil. Berdasarkan rumusannya 1,6 per seribu dikalikan jumlah penduduk sebanyak 439,407 jiwa. Secara konversi, kasus yang harus dicapai sesuai target global yaitu 80 persen, namun kali ini baru 60 persennya saja," terang Rizal sambil mengatakan kalau angka kesembuhan pada tahun 2005 lalu, mencapai 80 persen yang terealisasi hanya 59 persennya.

Rizal juga mengatakan, sejauh ini tidak dilakukan survei terhadap penderita TBC ini. Mengingat kalau dilakukan survei, penderita akan menjadi takut untuk melakukan pengobatan secara periodik, hingga mengakibatkan drop out (DO) bagi penderita.

"Pihak puskesmas akan merasa kesulitan untuk melakukan survei di lapangan mengenai kasus TBC. Selama ini pendataan berdasarkan hasil pengobatan yang dilakukan penderita ke puskesmas. Jika penderita secara kontinyu melakukan pengobatan yang diberikan secara gratis ini, dipastikan mereka akan cepat sembuh," tutur Rizal.

Dari 13 kecamatan yang ada, terang Rizal, Kecamatan Bagansiapiapi dan Bagansinembah daerah Bagan Batu merupakan wilayah terbanyak ditemukan kasus TBC. Di Bagansiapiapi mencapai 30 persen dari jumlah penduduk, dan Bagan Batu sekitar 20 persennya. Sedangkan kecamatan lain masih dibawah 10 persen kasus TBC dari jumlah penduduk.

Diskes melalui puskesmas setempat, terus melakukan penyuluhan serta pengobatan secara gratis bagi penderita TBC ini. Dan belum lama ini penyuluhan di tingkat kecamatan dimulai dari Kecamatan Batu Hampar dan akan dilanjutkan pada kecamatan lainnya. Selain itu, keterlibatan pihak tim penggerak PKK tiap daerah juga turut membantu meyakinkan penderita, kalau pengobatan secara kontinyu dan penyuluhan secara intensif dari petugas dapat meminimalisir kasus TBC itu sendiri.

"Indonesia termasuk Rohil merupakan negara ketiga terbesar penderita TBC setelah India dan Cina. Jika Diskes melalui puskesmas dan berkoordinasi dengan tim penggerak PKK tidak inten, dikhawatirkan kasus ini akan terus berkembang, karena penularannya sendiri sangat mudah dengan air liur atau dahak penderita orang sekitar akan terindikasi," kata Rizal. (ags/ani)
metroriau.com

1 komentar:

  1. kok bisa TBC.., kan sekarang sudanh gambang obatinya.. maksih infonya.. http://baganbatublog.blogspot.com/

    BalasHapus

Silakan Anda Berkomentar.