Kamis, Juli 06, 2006

PETI Sebabkan Tebing Runtuh

15 June 2006, Kompas Online
Kerusakan lingkungan akibat penambangan emas tanpa izin di sepanjang Sungai Batanghari tak hanya menyebabkan pencemaran air dengan logam berat merkuri, tetapi juga menyebabkan tebing sungai runtuh. Dampak lainnya adalah terjadi pendangkalan alur Sungai Batanghari.

Menurut pengamatan Kompas, Senin (12/6) dan Selasa (13/6) di sepanjang badan sungai antara Muara Tebo sampai Muara Bulian, lebih kurang 300 kilometer, tebing-tebing dengan ketinggian puluhan meter sudah runtuh ke badan sungai. Bahkan, banyak pohon tumbang dan masuk ke sungai sehingga memunculkan danau-danau kecil di tepian Sungai Batanghari. Hal itu, misalnya, terlihat di Desa Pulau Napal, Betung Bedarah, Sungai Bengkal, Maro Sebo Ulu, dan Mersam.

Longsoran tebing dan penyedotan lumpur menyebabkan sungai dangkal. Di sejumlah lokasi juga terdapat gundukan pasir dan kerikil akibat pengeboran dasar sungai sehingga perahu tak bisa melintas dan harus berputar ke bagian sungai yang dalam.

"Sekitar lima tahun lalu kondisi Sungai Batanghari tak seperti ini. Tak ada gundukan pasir di tengah sungai," kata Abdurrahman (51), pengemudi motor air yang tiap hari melintas di sana.

Maraknya, penambangan emas tanpa izin (PETI) memang telah merusak ekologi Batanghari secara cepat. Kompas menghitung, sedikitnya ada 600 PETI di sepanjang Sungai Batanghari, mulai Muara Tebo hingga Muara Bulian. Sebagian besar penambangan memang dilakukan di tengah badan sungai, tetapi ada yang di pinggir atau tebing sungai. "Dulu penambangan banyak dilakukan di tepi sungai sehingga menyebabkan banyak tebing longsor," tutur Abdurrahman.

Turun 70 persen

Dari Riau dilaporkan, nelayan di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, mengeluhkan sulitnya mendapatkan ikan di perairan Rokan Hilir yang tembus hingga ke Selat Malaka. Kawasan yang pernah dinobatkan sebagai penghasil ikan terbesar nomor dua sedunia pada tahun 1980-an itu kini merana karena kondisi lautnya yang kian tercemar dan mengalami pendangkalan.

"Pencarian ikan semakin sulit sejak lima tahun terakhir atau setelah masa reformasi. Hasil tangkapan dan industri berkurang hingga 70 persen. Selain lautnya mendangkal, kawasan ini banyak diserbu nelayan dari daerah lain yang menggunakan peralatan lebih canggih. Pencurian ikan dengan fishnet (jaring besar) pun makin marak. Banyak pemilik kapal besar dan pengusaha ikan segar maupun ikan asin kini gulung tikar," kata Jamal, pengusaha ikan asin di Bagansiapiapi, Rabu (14/6).

Menurut pengamatan Jamal, saat ini hanya tersisa sekitar lima pabrik pembuatan ikan asin. Padahal pada tahun 1980-an hingga memasuki tahun 2000, terdapat lebih dari 30 pabrik.

Setiap pabrik mampu menghasilkan beberapa jenis ikan asin, antara lain jenis ikan layur, ikan duri, ikan bulu ayam, dan ikan lambung. Sedikitnya 15 ton ikan asin dari setiap jenis ikan tersebut dihasilkan setiap minggu. Komoditas ini dipasarkan ke Medan, Pekanbaru, hingga Jakarta. Beberapa komoditas berkualitas tinggi bahkan diekspor ke Malaysia dan Singapura.

Sejak awal tahun 1900-an Bagansiapiapi sudah dikenal sebagai daerah penghasil ikan terbesar. Dalam satu tahun hasil tangkapan ikan nelayannya mencapai 150.000 ton. Ekspor hasil laut juga menjadi usaha yang banyak diminati dan berkembang sebagai salah satu pilar ekonomi rakyat. Namun, dalam empat tahun terakhir di daerah itu banyak pencurian ikan. Alat yang digunakan pencuri ikan pun canggih sehingga menyapu habis segala jenis ikan di sana, termasuk telur ikan, udang, bahkan ikan teri. Terumbu karang yang masih muda pun terjaring olehnya.

Menurut data Dinas Perikanan Kabupaten Rokan Hilir, tahun 2000-2003 produktivitas ikan tangkap laut masih berkisar 70.000 ton per tahun. Namun, pada tahun 2004 produktivitas ikan tangkap laut hanya mencapai 32.989 ton. Akibat berkurangnya tangkapan ikan, terjadi penurunan jumlah nelayan dari sekitar 100 nelayan menjadi 40-an saja. (nat/aik/nal/lkt/fer/nel)
http://www.terranet.or.id

Bagansiapiapi dan Bagan Batu,Penyebaran TBC Terbanyak

Kamis, 06 Juli 2006
BAGANSIAPIAPI-Hingga kini jumlah penderita Tubercolosis (TBC) di wilayah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) telah ditemukan sebanyak 18 persen dari 490 kasus yang ditemukan berdasarkan target dari Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Dalam penyebarannya, kasus TBC ini terbanyak ditemukan di Kecamatan Bagansiapiapi dan Bagan Batu.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Rohil, dr HM Fauzi melalui Kasubdin P2Pl Diskes, H Rizal Murad SE kepada Metro Riau, Rabu (5/7), mengatakan sasaran yang harus dicapai pihaknya pada tahun 2006 dalam menemukan kasus penderita TBC adalah sebanyak 490 kasus per tahun yang harus dilakukan tiap triwulan. Saat ini telah memasuki triwulan kedua dengan temuan kasus sebanyak 18 persen.

"Sesuai case ditection red (CDR) diperkirakan 70 persen kasus yang ada di Rohil. Berdasarkan rumusannya 1,6 per seribu dikalikan jumlah penduduk sebanyak 439,407 jiwa. Secara konversi, kasus yang harus dicapai sesuai target global yaitu 80 persen, namun kali ini baru 60 persennya saja," terang Rizal sambil mengatakan kalau angka kesembuhan pada tahun 2005 lalu, mencapai 80 persen yang terealisasi hanya 59 persennya.

Rizal juga mengatakan, sejauh ini tidak dilakukan survei terhadap penderita TBC ini. Mengingat kalau dilakukan survei, penderita akan menjadi takut untuk melakukan pengobatan secara periodik, hingga mengakibatkan drop out (DO) bagi penderita.

"Pihak puskesmas akan merasa kesulitan untuk melakukan survei di lapangan mengenai kasus TBC. Selama ini pendataan berdasarkan hasil pengobatan yang dilakukan penderita ke puskesmas. Jika penderita secara kontinyu melakukan pengobatan yang diberikan secara gratis ini, dipastikan mereka akan cepat sembuh," tutur Rizal.

Dari 13 kecamatan yang ada, terang Rizal, Kecamatan Bagansiapiapi dan Bagansinembah daerah Bagan Batu merupakan wilayah terbanyak ditemukan kasus TBC. Di Bagansiapiapi mencapai 30 persen dari jumlah penduduk, dan Bagan Batu sekitar 20 persennya. Sedangkan kecamatan lain masih dibawah 10 persen kasus TBC dari jumlah penduduk.

Diskes melalui puskesmas setempat, terus melakukan penyuluhan serta pengobatan secara gratis bagi penderita TBC ini. Dan belum lama ini penyuluhan di tingkat kecamatan dimulai dari Kecamatan Batu Hampar dan akan dilanjutkan pada kecamatan lainnya. Selain itu, keterlibatan pihak tim penggerak PKK tiap daerah juga turut membantu meyakinkan penderita, kalau pengobatan secara kontinyu dan penyuluhan secara intensif dari petugas dapat meminimalisir kasus TBC itu sendiri.

"Indonesia termasuk Rohil merupakan negara ketiga terbesar penderita TBC setelah India dan Cina. Jika Diskes melalui puskesmas dan berkoordinasi dengan tim penggerak PKK tidak inten, dikhawatirkan kasus ini akan terus berkembang, karena penularannya sendiri sangat mudah dengan air liur atau dahak penderita orang sekitar akan terindikasi," kata Rizal. (ags/ani)
metroriau.com

Bagan Batu akan Dibangun Terminal Tipe B

Kamis, 06 Juli 2006
BAGANSINEMBAH-Dinas Perhubungan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) mengusulkan akan membangun Terminal Tipe B di daerah Kecamatan Bagan Batu pada musyawarah rencana pembangunan daerah (musrenbangda) Rohil yang berlangsung pada 10 Juli mendatang. Diharapkan, adanya rencana pembangunan terminal ini dapat menjadi solusi permasalahan lalu lintas di wilayah tersebut.

Demikian disampaikan Kepala Dishub Rohil, Tarmizi Madjid ketika ditemui Metro Riau Rabu (5/7) siang. Dikatakan Tarmizi, rencana pembangunan terminal tipe B tersebut saat ini masih dalam tahap kajian dari pihaknya yang berkoordinasi dengan pusat.

"Belum diketahui berapa luas area yang dibutuhkan dalam rencana pembangunan terminal tersebut, karena tim masih melakukan pengkajian mengenai teknis dan non teknisnya," sebut Tarmizi.

Tarmizi menambahkan, kalau dengan adanya terminal di daerah Bagan Batu, diharapkan semua jenis kendaraan yang melintasi wilayah tersebut akan lebih teratur dibandingkan saat ini melintas.

"Tidak hanya bus lintas antar daerah atau antar provinsi semata yang melewati daerah Bagan Batu, truk pengangkut chip kayu untuk Riaupulp serta truk muatan lainnya juga masuk ke daerah ini. Jika tidak didirikan terminal, lalu lintas wilayah itu akan semakin tidak teratur, terlebih jika nantinya daerah ini akan berkembang. Namun yang pasti diharap bus-bus tersebut tidak lagi memasuki kota Bagan Batu, tapi langsung memasuki terminal," terang Kadishub.

Sementara, kondisi terminal Lancang Kuning yang berada di Kota Bagan Batu saat ini akan dimanfaatkan sebagai terminal angkutan dalam kota. Dan terminal yang saat ini hanya mempunyai luas wilayah sekitar satu hektar tersebut akan dioptimalkan bagi kendaraan umum dalam kota.

"Dengan adanya terminal Tipe B nanti di Bagan Batu, terminal Lancang Kuning yang saat ini masih beroperasi tidak akan dihilangkan, melainkan akan dioptimalkan sebagai terminal angkutan kota," sebut Tarmizi menambahkan jika pihaknya belum mempunyai data lengkap mengenai berapa jumlah angkutan kota yang beroperasi di Kota Bagan Batu tersebut. (ags)
metroriau.com

Bupati Lepas Siswa ke IPB

Rabu, 05 Juli 2006
BAGANSIAPIAPI-Bupati Rokan Hilir (Rohil), H Annnas Maamun didampingi Asisten III Sekdakab Rohil bidang administrasi, H Azhar SE M.Si dan Kadis Pendidikan, Drs H Surya Arfan M.Si, Selasa (4/7), melepas lima siswa ke Institut Pertanian Bogor (IPB). Kelima siswa itu akan mengikuti program ikatan dinas yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohil tahun 2006.

Kelima siswa yang dibiayai Pemkab Rohil ke IPB tersebut diantaranya Sukardi berasal dari SMAN 1 Bagansinembah, Memi Heriyana SMAN 1 Pujud, Enjelia SMAN 1 Bangko, Adison SMAN 1 Tanah Putih, dan Zaini SMAN 1 Bangko.

Dalam arahannya, Bupati menghimbau agar para siswa itu dapat belajar dengan baik dan tekun. Dengan banyaknya anak pejabat yang ada di IPB, diharapkan mental para siswa yang dikirim tidak jatuh.

"Disana banyak anak pejabat, jangan terpengaruh. Kalau bisa jangan pedulikan hal-hal yang bisa mempengaruhi proses belajar," imbuh Annas.

Annas juga mengharapkan mereka bisa membawa nama baik Kabupaten Rohil dalam meraih prestasi. Karena program ikatan dinas ini diberikan kepada siswa dengan harapan mereka bisa memberikan ilmu mereka di Rohil usai sekolah nanti.

Bupati juga mengingatkan kalau mereka menemui kesulitan saat sekolah di Bogor segera menginformasikan kepada pihak Disdik Rohil, karena keberangkatan mereka ini salah satu program dari Disdik.

Annas juga menambahkan kalau tahun anggaran 2007 Pemkab Siak berencana akan mengirim lebih banyak lagi pelajar untuk disekolahkan di perguruan tinggi negeri yang telah mempunyai reputasi baik. Yang dikirim, kata Annas, harus mereka yang benar-benar anak dari orang tua yang tidak mampu namun mempunyai prestasi di sekolahnya.

"Kedepan akan di kirim siswa yang lebih banyak lagi jika perlu dari setiap kecamatan yang ada di Rohil. Program ini juga akan diutamakan kepada mereka yang berasal dari keluarga tidak mampu namun pintar," sebut Annas.

Sementara Kadisdik Rohil, Surya Arfan kepada Metro Riau menyebutkan, kelima pelajar yang di kirim tahun ini berasal dari keluarga yang kurang mampu. Dari lima siswa tersebut, hanya satu yang orang tuanya PNS. Tapi bukan PNS dari golongan tinggi melainkan PNS dari golongan bawah.

"Dari seleksi yang kita lakukan sebelum mengirim para siswa ini ke IPB, mereka memang dari keluarga yang kurang mampu ," sebut Surya. (ani/ags)
sumber: metroriau.com

Ikan Rohil Banyak Diekspor Ilegal

Rabu, 05 Juli 2006
KUBU-Hasil tangkapan ikan diperairan Rohil banyak yang langsung di ekspor keluar negeri tanpa melalui mekanisme yang benar. Padahal jika sesuai dengan peraturan yang ada, ekspor ikan tersebut bisa mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kab Rohil.

Demikian disampaikan Kadis Perikanan dan Kelautan Kab. Rohil Ir.H.Amrizal kepada Metro Riau belum lama ini di Pulau Halang, Kubu. Amrizal juga mengatakan bahwa sejauh ini banyak nelayan yang beroperasi secara ilegal diperairan daerah pesisir Kab Rohil, dan ironisnya hasil tangkapan ikan tersebut langsung dijual dengan kapal yang melintas diperairan tersebut.

"Kita melakukan razia diperairan Pulau Halang Muka dan Belakang guna menertipkan para nelayan yang menangkap ikan dengan menggunakan bubuh tiang, Pukat Harimau, Bubuh tarik dan lain sebagainya. Hasil tangkapan mereka ini rata-rata di jual diatas laut," ujar Amrizal yang kerap razia bersama Tim Terpadu Perikan Rohil.

Amrizal juga mengungkapkan bahwa puluhan ton perhari ikan Rohil yang ditangkap para nelayan yang tidak mempunyai izin itu dapat merugikan negara, terutama Rohil, karena seharusnya hasil sumber daya alam (SDA) Rohil itu bisa mendatangkan PAD.

"Sebenarnya hasil SDA Rohil itu bisa mendatangkan PAD kalau memang diberlakukan sesuai dengan mekanisme yang benar, makanya kita akhir-akhir ini kerap turun melakukan penertipan," kata Amrizal kadis yang memiliki tubuh subur ini. (ani )
sumber : metroriau.com

PSB MAN Bangko Rp1 Juta per Jiwa

Selasa, 04 Juli 2006
BAGANSIAPIAPI-Pendaftaran Siswa Baru (PSB) di SMAN 1 Bangko dikenakan biaya Rp1 juta per jiwa. Isu tersebut mulai santer terdengar menjelang pendaftaran yang dibuka pada Senin (3/7) hingga Jumat (8/7).

"Jelang PSB dimulai, Saya sering mendapat SMS dari berbagai pihak. Mereka mengeluhkan adanya pungutan dana hingga Rp1 juta per siswa. Setelah mendapat info tersebut, kita langsung tanyakan kepada Kepsek SMAN 1, Sulbani. Dan dikatakannya jika hal tersebut tidak benar," kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Rohil, Surya Arfan, Senin kemarin.

Diteruskan Surya, Kepala Sekolah (Kepsek) bersangkutan memberikan penjelasan kepada dirinya jika untuk pungutan pendaftaran itu hanya dipungut sebesar Rp20 ribu per siswa. Dana sebesar itu diperuntukkan sebagian biaya formulir PSB, uang makan minum guru dan biaya lainnya hingga siswa bersangkutan telah masuk kelas.

"Besarnya biaya PSB tersebut sudah dibicarakan dengan komite sekolah dan mereka menyetujui atau sah-sah saja," terang Surya.

Pada dasarnya, Dinas Pendidikan Rohil mengupayakan bagaimana PSB tahun ini gratis. Namun kalau ada biaya yang harus diterapkan di suatu sekolah hal itu harus transparan baik itu kepada komite sekolah maupun wali murid.

Sementara salah seorang Kepsek di Bangko, Zainal SK mengungkapkan kepada Metro Riau, jika pihaknya tidak ada mengutip biaya untuk PSB tahun ini. Justru dirinya menghimbau kepada para guru di sekolah yang dipimpinnya untuk tidak terlibat. Asal yang penting memenuhi syarat administrasi yang diperlukan.

"Di sekolah kami PSB gratis sesuai arahan Kadisdik sebelumnya. Bahkan hal-hal sepele menyangkut admistrasi seperti warna map, saya anjurkan kepada para guru agar tidak ikut terlibat," kata Kepsek SMPN 2 Bangko ini. (ags)
sumber : www.metroriau.com

Senin, Juni 12, 2006

Wisman Padati Kota Bagan

Senin, 12 Juni 2006
BAGANSIAPIAPI-Kegiatan ritual Bakar Tongkang marga Tionghoa di Bagansiapiapi yang puncaknya, Senin (12/6), telah menarik perhatian wisatawan lokal maupun luar negeri atau wisatawan mancanegara (Wisman). Kota Bagansiapiapi akhirnya terlihat ramai dikunjungi pendatang.

Dari pantauan Metro Riau di sejumlah sudut Kota Bagan termasuk di pusat lokasi acara Bakar Tongkang yakni di kelenteng Ing Hok King, tampak wajah-wajah baru pendatang masyarakat Tionghoa sedang asyik melakukan prosesi ritual keagamaan.

Seperti terlihat di kelenteng jalan Pahlawan, pasar Tangko, masyarakat Tionghoa serius melakukan sembahyang keagamaan. Hal yang sama juga didapati di kelenteng jalan Pelabuhan Baru, suku Tionghoa beramai-ramai melakukan ritual.

Disamping itu, hiasan lampu lampion serta pernak-pernik bergambar naga dan Dewa yang dipercayai marga Tionghoa, terlihat menghiasi gaharu-gaharu yang mereka yakini sebagai alat sembahyang pemujaan. Dan itu menghiasi seluruh ruas jalan kota, terutama di daerah kawasan permukimam Tionghoa seperti di sepanjang jalan Perniagaan, jalan Kelenteng dan jalan Perdagangan.

Ketua Panitia acara Ritual Bakar Tongkang, Halim Wijaya yang berhasil dijumpai Metro Riau, belum lama ini mengatakan jika pihaknya telah mengundang semua Tionghoa di berbagai daerah untuk turut menyaksikan dan melakukan ritual keagamaan secara bersama hingga pada puncak acara, Senin (12/6).

Bagi mereka yang tidak memiliki keluarga di Kota Bagan ini, terang Halim, mereka bisa memanfaatkan penginapan yang ada. Sedangkan yang mempunyai keluarga, mereka bisa memanfaatkan sekaligus bersilaturrahmi di rumah keluarga terkait.

"Kita mengundang semua suku Tionghoa dimana pun berada untuk bersama melakukan ritual Bakar Tongkang ini. Biasanya mereka tinggal sementara di rumah kediaman masing-masing, sedangkan para pendatang memanfaatkan penginapan yang ada," sebut Halim didampingi Humas panitia acara, Abeng, Sabtu (10/6). (ani/ags)

Bagan Dipenuhi Petugas

Senin, 12 Juni 2006
BAGANSIAPIAPI-Sejak pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir (Rohil), Kamis pekan lalu hingga Minggu (11/6), Kota Bagansiapiapi dipenuhi petugas keamanan dari Polri, yang di sebar di berbagai sudut Kota.

Pantauan Metro Riau di lapangan, sejumlah petugas keamanan bersenjata lengkap tampak berjaga di wilayah masing-masing. Pihak keamanan ini juga mendirikan posko keamanan di setiap ruas persimpangan jalan yang ada. Seperti di jalan Bintang dan persimpangan empat pasar jalan Tangko.

Selain itu, di lokasi acara puncak ritual bakar tongkang, depan kelenteng Ing Hok King juga tampak berdiri pos jaga petugas keamanan. Mereka memang telah dikondisikan untuk melakukan penjagaan pada iven yang akan dihadiri Gubernur Riau (Gubri), HM Rusli Zainal beserta rombongan dan para wisatawan. Hal tersebut sehubungan dengan perkataan Kepala Kepolisan Resort (Kapolres) Rohil sebelumnya, AKBP Zulkifli AR kepada Metro Riau, dalam pelaksanaan acara ritual warga keturunan Tionghoa, bakar tongkang yang berlangsung dari hari Jumat (10/6) hingga Senin (12/6), pihak keamanan dari satuan Polres Rohil akan melakukan penjagaan keamanan.

"Kita akan tempatkan personil kita semaksimal mungkin mengantisipasi dan mengamankan acara tersebut," katanya, Jumat pekan lalu.

Dengan mengerahkan sebanyak 160 personil, kata Zulkifli, Polres Rohil yang juga dibantu oleh satuan keamanan dari Polsek Bangko dan Brimob Polda Riau, pihak kepolisian akan menjaga segala hal terciptanya keamanan dalam acara yang telah masuk agenda pariwisata skala nasional.

Keamanan yang dilakukan ini, kata Zulkifli, bukan sebagai tameng untuk menakuti pengujung yang ingin mengikuti atau menyaksikan acara ritual. Melainkan demi menjaga kelancaran dari prosesi itu sendiri, hingga akhirnya berjalan tertib dan sukses.

"Pengamanan tidak hanya di tempat lokasi acara itu dilaksanakan, melainkan di sepanjang jalur jalan pintu masuk dan keluar ke lokasi baik dari lintas darat maupun dari laut. Ini demi kelancaran iven yang telah masuk kalender nasional bahkan bisa dikatakan internasional," katanya. (ani/ags

Hari ini, Ritual Bakar Tongkang,Gubri Dipastikan Hadir

BAGANSIAPIAPI-Sesuai agenda yang telah ditetapkan, puncak acara ritual Bakar Tongkang, Senin (12/6) ini, di depan kelenteng Ing Hok King, Bagansiapiapi, dipastikan akan dihadiri Gubernur Riau (Gubri), HM Rusli Zainal.

"Persiapan acara ritual yang berskala internasional tersebut telah matang. Di hari pertama, Sabtu (9/6) lalu, marga Tionghoa akan melakukan ritual keagamaan mereka hingga Minggu (11/6)," kata Kepala Dinas Pariwisata Seni Budaya Pemuda Olahraga (Kadis parsenibudpora) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Ir. Gamal Abdul Nasir MM, kepada Metro Riau, Jumat pekan lalu.

Dilanjutkan Gamal, disela-sela pisah sambut Bupati dan Wakil Bupati Rohil 2006-2011, Sabtu (10/6) lalu, acara puncak pada Senin (12/6), Gubri, HM Rusli Zainal dipastikan akan hadir ditengah-tengah masyarakat Rohil.

Gamal melanjutkan, kondisi dari kapal tongkang yang akan di bakar tersebut telah disiapkan panitia dan saat ini sudah dalam proses finishing.

Dipastikan panitia akan meletakkan kapal tongkang tersebut di depan Kelenteng Ing Hok King pada hari puncak.

"Tongkang baru akan diletakan di depan Kelenteng Ing Hok King pada hari puncaknya, karena di hari pertama acara tersebut marga Tionghoa melakukan ritual keagamaan," sebut Gamal.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Rohil, Tarmizi Madjid mengatakan jika untuk pengamanan ruas jalan yang akan dilalui oleh Gubri akan disiagakan dengan maksimal. Dipastikan Gubri beserta rombongan akan datang pada hari Senin (hari ini,red) melalui jalan lintas Dumai-Bagansiapiapi.

"Direncanakan Gubri dan rombongan akan masuk ke Bagansiapiapi melalui lintas darat. Mereka akan mulai dari Kota Dumai, dan Dishub Rohil telah berkoordinasi dengan Dishub Dumai untuk melakukan pengamanan perjalanan Gubri ke lokasi Bakar Tongkang," ujarnya.

Selain pihak Dishub Rohil dan Dumai, kata Tarmizi, pengamanan Gubri juga akan dibantu oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kecamatan Bangko serta pihak keamanan lainnya. "Tidak hanya dari satuan Dishub yang akan melancarkan perjalanan Gubri bersama rombongan, namun kita juga telah mengkoordinasikan dengan satuan petugas lainnya," ujar Tarmizi. (ani/ags)

Kamis, Januari 12, 2006

Rohil Regency

rokanhilir

When people bid “Welcome” it is sincere welcome to Rokan Hilir especially in “kota ikan” Bagansiapiapi city. Even if you stay is a brief one you will take home with you pleasant memories. On the others hand, if time is not constrait , here is an invitation to enjoy the delights of Bagansiapiapi at leisure.
Rokan Hilir is an unique blend of people culture and traditions flora and fauna and another various of tourism object.
pantai

Each district has something unforgettable to offer. Beside the service of malay peoples are known for their hospitality, you will also enjoy tropical sunshine in the beach, or walk around to the fishermen Village or as well as find a breeze place in hinter-land of Rokan Hilir while enjoying a tropical fruits which is very difficult to forget it.
We have a commitment to serve you in perfect comfort, with all our legendary warmth and friendliness.
So that you are completely free to enjoy the sights in Rokan Hilir, with the sound and the tastes of what will become one of the greatest experience of your life. Your satisfaction and impression is our responsibility.

klenteng


THE PROFILE OF ROKAN HILIR

Rokan Hilir as a new regional in one of Riau Province, it is formed in 1999. On 4 th October 1999, and it is remembered as Anniversary of Regional of Rokan Hilir.
Rokan Hilir occupies an area of 888.159 hectares, its position on 20 30' northen latitude 1000 52' eastern longitude and consist of 5 Sub district and 4 Sub district assistant also 90 area as degree as Village chief, with its total population 350.000 people,
Rokan Hilir is boerdered with Malacca’s Strait at the North, Dumai City at the East, Bengkalis regency at the South and with Rokan Hulu regency and Labuhan Batu regency of North Sumatera Province at the West.
The most of Rokan Hilir land area consist of lowland and swamp around the Rokan River up to estuary. Commonly this area has tobe soil fertile for rice field that has been one of rice barn of Riau Province.

jemur4


THE HISTORICAL OF ROKAN HILIR

The History of Rokan hilir is established by three countries such as Kubu, Bangko and Tanah Putih. These countries which under by head administration “Kepala Negeri “ responsibilities to Siak Kingdom.
The first time Rokan Hilir is dominated by Dutch in 1890, exactly in Tanah Putih sub district. Later, Dutch move to Bagansiapiapi when the village grow rapidly, since 1901. At that time Dutch developed the town become one of a busy harbour in Malacca’s Strait, up to the world war II toward. After the Indonesia indepencence, Rokan Hilir was united into Bengkalis regency, Riau Province.
The former district Bagansiapiapi which consist of Tanah Putih, Kubu and Bangko sub district, then on October 1999, it established by Indonesia government as a new regency in Riau province. As for while Bagansiapiapi decided as capital regency until it moves to defenitive capital in Ujung Tanjung.

jemur3



GETTING ROKAN HILIR

Rokan Hilir is connected with cities all over Indonesia by plane through Sultan Syarif Qasim airport in Pekanbaru, the capital city of Riau province which is distance about 350 kilometres from Bagansiapiapi. Trip will be continued by bus to destination. The other journey, through Dumai seaport which connected by ferry service from Muar and Malacca in Malaysia, and Batam island. Rokan Hilir can also be reached by bus from Medan, the capital of North Sumatera

province through the Sumatera lines road. Another city harbour in Rokan Hilir can be reached by ferry like Panipahan which ‘s connected with Tanjung Balai Asahan city, and Sungai Berombang at North Sumatera Province.
For the time being, Sinaboy and Panipahan is planned as conecting point to over place with harbour destination like Port Kelang and Port Dickson in Malaysia.